Perlukah kita ikut Bootcamp?

Fildzah Zata Syauqina Izzati
9 min readNov 14, 2021

--

Halo!

Halo, kenalin namaku Fildzah! Aku merupakan salah satu alumni dari UI/UX design bootcamp. Beberapa waktu lalu, banyak temen yang tanya tentang proses ikut bootcamp, worth it atau engga, dan sebagainya. Jadi mau sharing proses memilih dan ikut bootcamp kemarin.

Media Belajar UI/UX

Sebelum ikut bootcamp, aku pribadi memulai dengan melakukan riset tentang media apa aja untuk belajar UI/UX. Nah, kurang lebih rangkumannya gini:

Free class

Sebenarnya banyaaak banget source gratis untuk belajar UI/UX yang bisa kita explore. Sebelum memutuskan untuk ikut bootcamp, kita bisa banget nih buat belajar lewat source yang gratis untuk tau apakah kita benar benar minat atau engga sama bidang ini. Beberapa rekomendasi aku:

  1. Youtube (Kukuhaldy, Design Chit-Chat with Borrys Hasian dan Hey detya)
  2. Blog dan Medium (Dwinawan, Nielsen Norman Group, UX collective, UX planet, Yoel Sumitro, Halo Designers, Budi Tanrim, #BelajarDesain, Laws of UX, Insight Design dan Design Jam Indonesia)
  3. Instagram (Halodesigners, Alvin Niza, Designjam.id, Dimasomnia, Apple and Banana, Dunia Dalam Desain, Belajardesain.io, UI UX, UI Gradient, Kukuhaldy, Design Rant, dan lain lain).
  4. Free course (Build with Angga (cari kelas yang free), Future Learn atau bisa juga ambil Google UX course untuk modul yang Foundations of User Experience Design dan cobain free trial 7 hari).

Mini class

Selain bootcamp, banyak juga mini class UI/UX yang berbayar. Umumnya, mini class merupakan kelas singkat dengan topik topik tertentu. Contohnya, Research 101, UI Design for Landing Page, dan lain lain. Kelas ini biasanya akan cocok untuk kamu yang udah tau mau memperdalam ilmu di bagian apa. Untuk kelas ini pilihannya juga banyak banget, kalian bisa cek di Pixel Ninja, Build with Angga, Udemy, Coursera, Skill Academy atau Rubrik Grafis.

Bootcamp

Sebenarnya bootcamp itu semacam pendidikan informal yang diadakan oleh suatu lembaga tertentu. Mirip banget kayak les jaman sekolah dulu. Bedanya, bootcamp lebih fokus dengan topik atau keahlian khusus seperti UI/UX, Digital Marketing, Data Science, dan lain lain. Selain itu, umumnya bootcamp bertujuan untuk menciptakan talent ready yang siap untuk bekerja.

Secara umum, masing masing bootcamp punya metode belajar yang berbeda (video learning, zoom, dan lain lain). Sedangkan untuk range harga, bisa 0 rupiah (umumnya berupa beasiswa) sampai dengan puluhan juta rupiah. Beberapa bootcamp yang lagi rame: Purwadhika, Binar Academy, Dibimbing.id, Digital Skola, Memorisely, Sekolah UI/UX, Digital Talent Scholarship, Sanbercode, Skilvul, Google UX Design Certification dan masih banyak lagi. Pertumbuhan bootcamp ini juga cepet banget menurut aku, kemarin bulan Maret baru ada sekitar 4–5 UI/UX Bootcamp, tapi menjelang akhir tahun udah makin banyaaak pilihannya.

Apa aja yang harus diperhatikan ketika memilih Bootcamp?

Sebelum memilih bootcamp, aku pribadi bikin tabel semacam competitor analysis buat tau kekurangan dan kelebihan masing-masing bootcamp. Supaya lebih aware dengan bootcamp yang mau kita ikuti itu seperti apa. Kurang lebih ini beberapa poin pentingnya yang bisa dijadikan bahan pertimbangan:

Metode dan waktu belajar

Tiap bootcamp punya metode belajar yang berbeda. Contohnya nih, Binar Academy metode belajarnya melalui fasilitator, kelas zoom dan juga via aplikasi. Binar juga punya sertifikasi Education Alliance Finland. Dibimbing.id punya metode belajar pakai video learning dan kelas zoom setiap weekend (materi & praktek langsung via zoom). Nah, kalian juga bisa cari tau nanti tugasnya akan individual, team work atau keduanya. Metode belajar ini penting banget untuk kita cari tau dari masing masing bootcamp, supaya bisa menyesuaikan metode belajar yang paling cocok buat kita.

Selain metode belajar, waktu belajar juga menjadi salah satu faktor yang penting. Kebanyakan peserta bootcamp itu pekerja atau fresh graduate. Untuk pekerja, harus pinter pinter milih karena beberapa bootcamp adanya jam malam dan weekday, ada juga yang full ketika weekend. Jadi faktor “waktu belajar” bisa jadi bahan pertimbangan juga.

Biaya

Masing masing bootcamp punya biaya yang cukup variatif. Biaya ini umumnya terkait dengan waktu (durasi) bootcamp dan materi yang akan diajarkan. Temen temen juga harus pastiin, ketika mengeluarkan biaya yang lebih banyak untuk suatu bootcamp, benefit (materi, mentor, penyaluran kerja) yang temen temen terima harusnya lebih oke. Umumnya, mereka juga menawarkan sistem cicilan. Menariknya, sistem cicilannya jugaa macem macem. Contohnya, Sekolah UI/UX Cilsy punya sistem cicilan yang sebagian cicilannya bisa dibayarkan ketika kita sudah kerja. Ada juga yang sistem cicilan yang tanpa bunga dan tanpa denda. Jadi temen temen bisa menyesuaikan dengan budget yang dipunya yaaa.

Mentor

Faktor yang ketiga menurut aku adalah mentor. Penting untuk kita tahu, selama bootcamp nantinya apakah akan ada beberapa mentor yang punya spesifikasi bidang tertentu, ataukah nanti akan ada satu fasilitator yang nemenin batch kita dari awal sampai akhir atau gimana sistemnya. Nah, dari sini biasanya aku udah kepoin dulu linked in dari masing masing mentor hehehe untuk tau profil mentornya seperti apa.

Penyaluran Kerja

Untuk temen temen pekerja, job seeker atau yang mau shifting career, faktor ini juga salah satu yang penting. Beberapa bootcamp biasanya punya program penyaluran kerja, bahkan ada yang suka kasih jaminan pendampingan penyaluran kerja sampai kita diterima kerja. Kalian bisa mastiin dulu tuh, program penyaluran kerjanya seperti apa, hiring partnernya siapa aja, selain review CV & linked in akan ada program apa untuk upgrade skill dan pengetahuan kita sebelum penyaluran kerja, umumnya alumni mereka akan dapet kerja berapa bulan setelah bootcamp, terms and condition untuk ikut penyaluran kerjanya gimana, dan sebagainya. Pastiin ekspektasi kalian terhadap program penyaluran kerja ini akan sama seperti yang mereka kasih nantinya.

Kurikulum

Untuk faktor kurikulum ini optional ya, umumnya bootcamp mengajarkan secara keseluruhan proses end-to-end sebagai UI/UX Designer. Tapi kalau kita ikut bootcamp kan umumnya terbatas yaa waktunya (kecuali untuk bootcamp yang sifatnya fulltime). Nah jadi biasanya materi yang akan disampaikan tuh belum tentu semuanya akan dipraktekin ketika bootcamp. Jadi aku pribadi, cukup seneng sama bootcamp yang punya kurikulum jelas dari hari pertama sampai hari terakhir, apa aja yang akan kita pelajari.

Batch

Jadi biasanya kalau bootcamp nanti akan ada semacam “angkatan”nya gitu. Bisa disebut batch, wave dan lain lain. Untuk poin yang ini berdasarkan pengalaman pribadi ya. Kemarin aku masuk di batch 2, itu masih banyak banget penyesuaiannya hehehe dan lagi sering seringnya cari masukan dari students. Jadi, kalau boleh saran nih semisal mau ikut bootcamp tuh ikut aja yang angkatannya udah diatas batch 5 karena kemungkinan penyesuaiannya sudah lebih sedikit dan udah dapet banyak masukan dari batch sebelumnya.

Alumni

Nah, untuk faktor yang ini cukup relatif juga yaa sebenarnya. Karena menurut aku pribadi, hasil bootcamp juga banyak dipengaruhi sama kemauan temen temen untuk belajar, bukan sekedar lembaganya aja. Beberapa bootcamp biasanya punya data, misalkan alumninya dapat kerja setelah berapa bulan bootcamp. Hal ini juga bisa temen temen tanyain ke CP masing masing bootcamp, contohnya misal batch sebelumnya keterima di company apa aja.

Misalkan kalian udah cukup nih riset tentang metode, waktu belajar, mentor, penyaluran kerja dan lain lain. Untuk memantapkan pilihan, kalian bisa banget reach out salah satu alumni bootcamp tersebut di linked in atau instagram. Kalian bisa tanya pengalaman mereka ikut bootcamp sekaligus nambah koneksi juga di komunitas ini.

Apakah dengan mengikuti Bootcamp akan menjadikan kita sebagai seorang Expert?

Hal ini yang banyak bikin salah paham, karena biasanya promo bootcamp tuh kayak menjanjikan student akan menjadi seorang expert ketika selesai ikut bootcamp. Apalagi banyak banget yang model promo yang seolah olah gaji UI/UX Designer tuh besar.

Nah, yang perlu temen temen tau adalah ikut bootcamp tidak menjadikan kita menjadi seorang expert. Menurut pengalaman aku, sebagai orang yang baru belajar UI/UX, setelah bootcamp justru sadar kalau banyak banget yang perlu digali diluar bootcamp. Bahkan ketika bootcamp, aku juga nambah 30% ektra waktu untuk belajar materi UI/UX diluar bootcamp.

Selain itu, masalah gaji ini faktor pengaruhnya banyaaak banget. Jadi gak serta merta angka yang ditampilin saat “promo bootcamp” itu akan sesuai dan sama persis ketika kita kerja nantinya. Contoh faktor penentunya antara lain: lokasi kita bekerja, skala perusahaan, gaji di tempat kerja sebelumnya dan juga pengalaman kerja kita.

Temen temen perlu inget, bootcamp itu hanya salah satu media buat kita belajar UI/UX. Orang yang udah bertahun tahun dibidang ini aja belum tentu ngerasa dirinya expert. Tingkat pengetahuan kita setelah lulus dari bootcamp juga dipengaruhi sama kemauan kita belajar dan cari tahu tentang UI/UX di dalam dan di luar bootcamp hehehe.

Apa aja yang didapat selama Bootcamp?

Ini beberapa benefit yang aku rasakan ketika ikut bootcamp (berdasarkan pengalaman aku):

Constructive feedback

Untuk temen temen yang selama kuliah dan kerja dapet dosen atau lead yang killer dan suka kasih deconstructive plus non-specific feedback, jangan khawatir yaa. Karena ketika bootcamp, tugas kita akan nilai dan dikasih feedback. Bahkan, sesekali dikasih artikel yang related dengan penilaiannya untuk kita baca. Jadi jelas gitu, salahnya dimana dan apa yang harus diperbaiki. Kita juga bisa belajar dari feedback yang dikasih mentor untuk temen sekelas kita. Jadi kita ga perlu takut salah gituloh hehe, karena nanti dari kesalahan itu kita akan dapet feedback untuk kita perbaiki kedepannya. Selain itu, karena umumnya mentor kita umurnya masih muda, jadi terasa lebih santai untuk nyimak materi yang dikasih plus buat tanya jawabnya. Setelah bootcamp kita juga tetap bisa kontak mentor kita, misal nih kita kebingungan tentang career gitu, bisa banget nanya juga via linked in.

Practical learning

Umumnya ketika bootcamp, kita bisa dapat materi sekaligus tugas praktek disaat yang bersamaan baik secara individu maupun kelompok. Karena biasanya setelah materi, kita bisa langsung nge-figma bareng untuk ngerjain tugas terkait materi yang dikasih. Jadi kita ga hanya sekedar membayangkan aja tentang materi yang udah dijelaskan, kita juga bisa langsung ngerjain dan nanti bisa belajar juga dari tugas temen sekelas kita. Untuk orang yang suka belajar sambil praktek, ini juga termasuk hal yang menyenangkan sih.

Koneksi

Menurut pengalaman aku, temen temen yang ikutan bootcamp itu profesi dan usianya beragam banget. Ada yang dari DKV, IT, psikologi, ekonomi, dan lain lain. Ada juga yang profesinya mahasiswa, freshgraduate, customer service dan lain lain. Bahkan ada juga temen temen yang sebenernya udah lama kerja di bidang desain dan ada beberapa juga yang udah kerja di bidang UI/UX loh. Jadi seneng banget karena bisa dapet temen temen baru dengan background yang beragam. Aku jadi punya banyak temen untuk diskusi ketika nyari kerja misal tentang nego gaji, standar gaji di daerah tertentu dan yang paling sering nanya tentang case study kalau dapet soal dari perusahaan hehehe.

Penyaluran kerja

Mungkin ini salah satu benefit yang cukup oke ketika bootcamp punya program ini. Karena sejujurnya ini membantu banget untuk aku lebih semangat benerin CV, profil linked in ataupun portfolio. Kalau program bootcamp yang aku ikuti kemarin, ada review linked in dan CV kita, ada juga kelas english for business dan juga ada kelas menyusun portfolio. Disamping itu, aku jugaa dapet tawaran nih dari bootcamp untuk diajukan dan didaftarkan ke company yang lagi oprec. Sayangnya aku belum cukup pengetahuan untuk perbandingan masing masing bootcamp program pernyaluran kerjanya seperti apa. Tapi program ini membantu banget buat kita yang lagi cari kerja. Temen temen bisa banget nanyain CP masing masing bootcamp untuk tanya tentang program ini gimana yaa.

Jadi, perlukah kita ikut bootcamp?

Jawabannya adalah: tergantung kebutuhan temen temen. Menurut aku, bootcamp ini bagus untuk yang mau cari kerja karena memang kan kebanyakan ada program penyaluran kerjanya. Jadi berasa lebih fokus aja untuk prepare portofolio dan persiapan cari kerja nantinya. Tapi bukan berarti yang mahasiswa gaboleh ikut, karena kemarin temen satu batch aku juga beberapa ada yang mahasiswa.

Selain itu, bootcamp juga cocok untuk temen temen yang mau cari koneksi nih (temen bootcamp & mentor). Karena nantinya kita bisa jadi banyak tugas bareng atau kita jadi punya temen tukar pikiran ketika apply kerja. Selain itu, mentornya juga kan dari awal sampai akhir bootcamp tuh, jadi mungkin akan lebih tau juga dengan progres yang kita kerjakan. Untuk proses belajarnya juga lebih runtut, jadi cocok untuk temen temen yang mau belajar dari dasar yaa.

Tetapi, beberapa orang juga kurang puas setelah ikut bootcamp. Karena mereka merasa sama aja kayak belajar sendiri. Nah, mungkin ini tipe orang yang bisa dan enjoy nih untuk belajar secara autodidak. Jadi mudah paham ketika belajar dari sumber lain seperti youtube, buku, seminar, dan lain lain. Selain itu, bisa jadi tipe ini udah punya pengetahuan yang cukup banyak, jadi merasanya kurang dalam pembelajarannya.

Aku minat tapi gak ada budget nih untuk ikut bootcamp, gimana ya?

Temen temen gak perlu memaksakan diri untuk ikut bootcamp diluar budget yaaa. Beberapa bootcamp juga menyediakan beasiswa, kok. Contohnya nih, Binar x BCA lagi buka pendaftaran beasiswa untuk bootcamp UI/UX mereka tahun depan. Purwadhika Digital School juga cukup sering muncul tuh program beasiswanya. Selain itu, ada juga program kominfo yaitu Digital Talent Scholarship yang 100% gratis. Kalau temen temen sukanya model video learning, bisa juga ngajuin financial aid untuk Google UX Design Certification. Jadi temen temen bisa cari info yaa, soalnya ada jugaa kok course atau bootcamp yang free.

Ada opsi lain ga selain bootcamp? masih ragu ragu nih…

Jangan khawatir! temen temen bisa belajar dari media yang aku sebutin sebelumnya. Kita juga bisa join grup telegram UI/UX. Selain itu, seminar yang bahas tentang UI/UX juga banyaak banget kok, entah dari UX Indonesia, company dan lain lain. Banyak juga senior UX yang sering bahas tentang desain di twitter. Opsi lainnya adalah bisa juga belajar lewat buku, kalau buku tentang UX bisa banget baca buku Petunjuk UX. Kalau temen temen pengen lebih tau tentang UI, bisa baca buku Menjadi UI Designer.

Untuk mentor, temen temen ga harus ikut bootcamp supaya dapet mentor. Ada website yang namanya ADP List. Jadi, website ini berguna untuk kita bisa book mentor dari seluruh dunia. Jenis mentoringnya juga beragam banget! Ada yang general mentoring, career advice bahkan sampai gimana kita ngatasin burn out atau impostor syndrome. Jadi bisa menyesuaikan kebutuhan temen temen juga, ya!

Semua informasi diatas berdasarkan riset aku pribadi dan pengalaman pribadi jugaa yaaa, bisa jadi kedepan bisa berubah. Semoga temen temen dimudahka buat cari media belajar yang cocok, ya! Good luck!

--

--